Dalam
rangka kamtibmas dan safari Jum’at Polres Bondowoso melaksanakan program “POS
KHIDMAT” (Polisi Khotib dan Ceramah Sholat Jum’at). Saya dan
seluruh Anggota yang dibekali kemampuan berkhutbah menjadi khotib di Masjid
Kecamatan dan Desa. Pada hari Jum'at 22 Agustus 2014 jam 12.00 Wib bertempat di
Masjid At Tawwabun Lapas Klas IIB Bondowoso, saya melaksanakan giat Sholat Jum'at sekaligus bertindak selaku
Khotib, adapun tema dalam Khutbah kali ini
adalah “IDUL FITRI MENJAWAB KEHAMPAAN SOLIDARITAS”.
Program
ini dilaksanakan oleh regu Pos Khidmat yang masing-masing regu terdiri dari 10
anggota. Kemudian regu tersbeut disebar kewilayah atau daerah yang telah
ditentukan diwilayah Polres Bondowoso untuk melaksanakan khutbah Jum’at dan
pembinaan masyarakat.
Saya menyampaikan pesan-pesan dalam Khutbah Jum’at hari ini dan yang perlu digaris bawahi adalah :
~ Dengan kita berada pada pertengahan bulan syawal 1435 itu artinya kita sudah sekian hari menikmati indahnya berhari raya idul fitri, idul fitri datang setiap tahun, kehadiranya sebagai satu siklus sehabis puasa ramadhan, ia telah membangkitkan naluri manusiawi yang mulus dan bermartabat, ia laksana tonggak emas tempat pemberhentian sejenak manusia memperbaiki posisi dalam mengarungi perjalanan hidup, itulah fitrah insani secara wajar jikalau manusia menempatkan dirinya sebagai makluk yang tahu akan harga dirinya.
~
Peran aktif dan positif dalam proklamasi 17 Agustus 1945 maka akan membangkitkan
patriotisme dan solidaritas manakala datang hari tanggal 17 Agustus tiap tahun.
Demikianlah, maka orang yang mengambil peran aktif dan positif secara lahiriah
dan maknawiyah selama bulan ramadhan berjalan, tentulah, insallah, akan bangkit
jiwanya manakala datang idul fitri, orang seperti ini dengan kesadaran sendiri.
~
Akhir-akhir ini baik melalui media elektronik, media massa, maupun jejaring sosial
ramai dengan pemberitaan tentang agama dijadikan sebagai dalih untuk memuaskan
nafsu dan kepentingan kelompok. Siapapun yang mendengar pasti merasa sedih,
bagaimana bisa orang atau segerombolan orang mengumandangkan kalimat-kalimat
suci tapi disaat yang sama, mengumpat,
mencaci dan memaki. Bagaimana bisa orang-orang itu berteriak-teriak tentang
penegakan syariat dan ukhuwah islamiah, tapi disaat yang sama mereka menebarkan
permusuhan dan melakukan penganiayaan kepada sesama saudara. Bagaimana bisa sekelompok
orang itu, dengan slogan-slogan mulia seperti membangun akhlaqul karimah dan
kehidupan beradab, tapi sikap dan perilaku yang justru tidak beraklaq dan tidak
beradab, mereka bilang katanya berjuang demi agama dan Negara. Dan marilah kita
renungkan bersama sesusai dengan ayat-ayat Allah yang telah mewanti-wanti kita
akan bahaya dan kejelekan orang yang berlebih-lebihan maupun perbuatan yang
berlebih-lebihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar