Dasar perintah lisan Kapolda Jatim
melalui Karoops Polda Jatim tanggal 16 Agustus 2014 tentang antisipasi
pra/saat/pasca putusan siding PHPU Pilpres oleh MK di Jakarata. Dilaporkan Senin
18 Agustus 2014 jam 09.00 Wib s/d selesai bertempat di Gedung Serbaguna Polres
Bondowoso dilaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi Antisipasi Putusan Sidang PHPU
Pilpres 2014. Hadir dalam kegiatan tersebut Waka Polres Bondowoso, Para Kabag,
Kasat dan Kapolsek Jajaran serta Pa Staf Polres Bondowoso dan Tamu Undangan
masing-masing dari KPU Bondowoso, Panwaslu Bondowoso, Kasdim 0822 Bondowoso,
Pasi Intel 514 Raider, Bakesbang dan Disparporahub Bondowoso.
Polres Bondowoso beserta jajaran dan
perkuatannya dibantu instansi terkait dan elemen masyarakat lainnya
menyelenggarakan rapat koordinasi dalam rangka kesiapan serta antisipasi pra /
saat / pasca putusan siding PHPU di MK Jakarta tanggal 21 Agustus 2014. Pengaruh
rangkaian kegiatan tersebut mempengaruhi kegiatan masyarakat diseluruh wilayah
khususnya di Bondowoso. Polri mengedepankan kegiatan pre-emtif dan preventif
yang didukung kegiatan deteksi/inteljen dan penggalangan serta kegiatan
penegakan hukum sehingga situasi kamtibmas yang kondusif di Wilayah Kab.
Bondowoso.
Saya menyampaikan beberapa langkah yang
perlu diantisipasi pra, saat dan pasca putusan sidang PHPU Pilpres, dan
diantaranya :
1. Laksanakan koordinasi dengan lintas
sektoral/diskpilkada dan penggalangan kepada tomas/toga/toda guna menyikapi
serta menyiasati potensi gangguan kamtibmas yang diprediksi dapat berimplikasi
pada kontijensi.
2. Laksanakan rapat koordinasi dengan
instansi terkait guna hadapi hasil putusan sidang PHPU di MK Jakarta.
3. Siapkan pasukan serta sarprasnya guna
pelaksanaan rencana kontijensi dan laksanakan penyekatan/penutupan batas kota
(sispam kota) serta koordinasi antar Polres pada Batas masing-masing.
4. Kapolsek Jajaran dengan mengedepankan
Bhabinkamtibmas dan fungsi Intelkam melakukan pendekatan, penggalangan dan
koordinasi dengan pengurus parpol, tomas, team relawan kedua paslon.
5. Melaksanakan razia/sweeping secara
terus menerus pada waktu tertentu dengan sasaran senpi/handak/narkoba guna
menciptakan situasi kondisi yang kondusif dengan kuat personel yang maksimal
yang di backup Brimob/Sabhar dengan bersenjata api.
6. Laksanakan patroli skala besar
gabungan TNI-Polri secara kontinyu dengan sasaran lokasi-lokasi
strategis/kerumunan massa yang berpotensi terjadi rusuh massa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar